Definisi BIM 3D, 4D, 5D, 6D, dan 7D

Definisi BIM 3D, 4D, 5D, 6D, dan 7D- Era konstruksi saat ini diwarnai dengan berbagai teknologi baru yang datang begitu cepat. Salah satu teknologi yang sedang diterapkan di beberapa proyek Indonesia adalah BIM. BIM (Building Information Modeling) adalah teknologi yang digunakan untuk memvisualisasikan suatu model bangunan ke dalam bentuk digital. Model digital tersebut berisi banyak informasi- informasi penting untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan proyek. Bahkan hasil dari BIM saat pelaksanaan proyek bisa dijadikan sebagai asbuilt dokumen dan diserahkan ke owner proyek. 

BIM merupakan salah satu dari perkembangan teknologi konstruksi yang nantinya akan terintegrasi dengan teknologi lain seperti Big Data & Analytic, virtual reality, augmented reaality, 3D scanning, Artificial Intelligence (AI), UAV Drone, dan sebagainya. 

Berbicara tentang BIM, saya pernah menulis beberapa artikel tentang apa itu BIM dan bagaimana implementasinya di lapangan (Pengertian BIM & Implementasi BIM). Di dalam artikel tersebut sudah dijelaskan definisi BIM, Sejarah BIM dan Manfaat untuk proyek seperti apa. 

Pada artikel ini saya akan fokus ke ruang lingkup BIM yaitu apa yang dimaksud dengan BIM 3D, BIM 4D, BIM 5D, BIM 6D dan BIM 7D. Saat ini yang paling umum digunakan di proyek saat pelaksanaan adalah BIM 5D. Sedangkan untuk BIM 6D dan 7D biasanya untuk proyek tertentu atau sesuai dengan permintaan.
Definisi BIM 3D, 4D, 5D, 6D, 7D
Berikut Definisi BIM 3D, 4D, 5D, 6D, dan 7D

1. BIM 3D
BIM 3D itu disebut juga dengan model digital 3 dimensi. Banyak yang sudah mengetahui tapi kadang masih banyak orang yang salah memahaminya. Jika orang pada umumnya kenal gambar 3D itu hanya sebatas gambar yang mempunyai 3 sisi maka yang dimaksud dengan BIM 3D adalah Model 3D bangunan yang sudah berisi parameter informasi, komponen yang lebih detail dan pastinya bisa diintegrasikan ke berbagai platform dan bisa ditingkatkan ke dimensi selanjutnya. 


Contoh BIM 3D adalah bentuk bangunan beton bertulang. Beton dan tulangannya bisa digambar detail 3 dimensi. 

2. BIM 4D
BIM 4D adalah tingkatan selanjutnya dari 3D. Pada tingkatan ini bentuk model 3D dikombinasikan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang akan menghasilkan animasi urutan pekerjaan sesuai jadwal pekerjaan. 

BIM 4D ini menjadi menarik karena selama ini jadwal pelaksanaan pekerjaan tidak bisa divisualkan dan hanya mengandalkan software microsoft project. Namun dengan adanya BIM, jadwal pelaksanaan dalam MS Project bisa diintegrasikan ke model 3D sehingga menghasilkan jadwal pelaksanaan dalam bentuk 3D. 
Kelebihan menggunakan BIM 4D ini adalah lebih mudah dipahami dan tentunya lebih menarik untuk dipresentasikan ke owner. 

3. BIM 5D
BIM 5D disebut juga dengan Quantity Take Off. Jika sebelumnya perhitungan volume masih dilakukan secara manual dengan bantuan excel, maka dengan menggunakan model BIM, perhitungan volume dilakukan secara otomatis, akurat dan cepat. 

Kelebihan dari BIM 5D ini adalah perhitungannya lebih akurat karena menggunakan model 3D. Selain itu pada perhitungan volume tulangan, akan secara otomatis membuat BBS. Bahkan BIM 5D ini bisa terintegrasi ke mesin- mesin otomasi seperti automatic bar bending machine. 

4. BIM 6D
BIM 6D merupakan analisis energi pada suatu bangunan. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa besar rencana penggunaan energi suatu bangunan melalui model digital. Output dari BIM 6D ini adalah berapa besarnya energi listrik yang digunakan dalam satuan kwh selama 1 tahun. Dari output ini kita bisa menilai apakah bangunan tersebut nanti hemat energi atau tidak. 

5. BIM 7D
BIM 7D disebut juga facility Management. Tingkatan ini biasa digunakan ketika bangunan sudah masuk masa operasional dan perawatan.

Penggunaan BIM 7D bertujuan Untuk memudahkan koordinasi ketika perawatan rutin aset - aset dalam bangunan seperti Ac, pemipaan, pompa, kaca, dan sebagainya.

Koordinasi dengan BIM 7D sangat memudahkan karena semua data 3D model ( bangunan dan aset ) dalam satu Platform dan disimpan dalam cloud.

Penggunaan BIM di atas sangat membantu kegiatan konstruksi karena dapat memberikan konstribusi besar dalam penggunaan data proyek mulai dari perencanaan, Pelaksanaan, dan operasional.

Itulah beberapa definisi singkat mengenai BIM 3D, 4D, 5D, 6D, dan 7D. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar

0 Komentar